Hari ini, 14 Februari 2013, SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi) merilis lagu "Sister In Danger" di www.reverbnation.com/rendyahmadsimponi untuk masyarakat Indonesia & internasional. Lagu ini adalah tribute untuk korban kekerasan seksual, para survivor, dan para pendamping korban di Indonesia dan di seluruh dunia. Lagu ini dirilis pada tanggal ini karena, selain hari kasih sayang/hari Valentine, tanggal 14 Februari juga diperingati sebagai "V-Day", tanggal/hari dimana gerakan "One Billion Rising" berlangsung serentak di 202 negara di dunia, sebuah gerakan "Strike-Dance-Rise" untuk menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Kami tahu kalau kasus perkosaan & pelecehan seksual terhadap perempuan sudah berlangsung lama di Indonesia. Tapi kami baru terhenyak ketika seorang mahasiswi di India menjadi korban perkosaan & penyiksaan brutal oleh beberapa lelaki beberapa bulan lalu, yang menimbulkan gelombang amarah rakyat India. Setelah mencari informasi, kami semakin tahu & sadar kalau kebiadaban ini terjadi hampir tiap hari di negara sendiri. Kami sangat terpukul ketika mengetahui bahwa banyak sekali korban adalah mereka yg masih remaja, bahkan balita. Dan, kemarahan memuncak ketika tahu fakta bahwa pelaku kejahatan seksual ini kebanyakan adalah orang-orang dekat korban, juga oleh para pejabat publik lewat ucapan, tindakan, Perda & UU yg dihasilkannya (hakim Daming, mantan gubernur Jakarta Fauzi Bowo, Perda "Syariah" di beberapa provinsi, Perda "Ngangkang" di Aceh, dll).
Perempuan yang menjadi korban kekerasan, terutama korban kekerasan seksual, sering kali dikriminalisasi, sehingga menjadi korban berkali-kali. Pejabat, aparat, masyarakat, atau siapapun, seringkali beranggapan bahwa pakaian perempuan, tindakan perempuan, sikap atau apapun yang berasal dari perempuan adalah penyebab terjadinya tindak kekerasan seperti perkosaan atau pelecehan ini. Padalah tindak kejahatan ini adalah persoalan pikiran bejat, ketiadaan hati nurani dan relasi kuasa yang timpang antar laki-laki dan perempuan.
Hanya di bulan Januari 2013 saja sudah terjadi 25 kasus pemerkosaan di Indonesia (data Indonesia Police Watch). Pemerkosaan terjadi di kampung-kampung, di kota-kota, di luar negeri (TKI) & di banyak tempat lain. Itupun yg terliput oleh pers, belum lagi yg tidak terliput. Kami menyampaikan kemarahan & kesedihan atas kekerasan terhadap perempuan ini dalam lagu 'Sister In Danger'. Kami merasa bahwa saudara kita sendiri, keluarga kita sendiri, teman kita sendiri, dan siapapun bisa menjadi korban berikutnya jika masalah ini tidak segera dicari solusinya, dengan langkah struktural oleh negara dan juga oleh gerakan masyarakat.
Kami menyerukan kepada siapapun tanpa terkecuali, dimanapun berada, untuk menghentikan segala tindakan kekerasan terhadap perempuan. Baik yang berupa ucapan, tindakan maupun kebijakan negara. Kita manusia yang diberi hati dan pikiran oleh Tuhan, yang hendaknya dipergunakan untuk mengasihi sesama manusia, berbuat baik sesama manusia. Aparat hukum harus menghukum dengan berat pelaku kekerasan terhadap perempuan agar menjadi efek jera kepada semua orang. Pejabat publik yang telah melakukan tindakan pelecehan dan kekerasan harus meminta maaf kepada korban dan masyarakat, juga segera mundur dari jabatannya.
Lirik "Sister In Danger" dalam bahasa inggris agar bisa didengar oleh siapapun di dunia karena isu ini sudah menjadi krisis global. Lagu ini masuk dalam mini album "Cinta Bumi Manusia" (4 lagu: Sejenak Mengerti, Sister In Danger, Vonis, We Are Sinking) yang dijual seharga Rp. 30.000/CD, dimana pembeli otomatis memberi donasi Rp. 5.000 untuk Pundi Perempuan (Komnas Perempuan/YSIK) yang akan disalurkan kepada beberapa Women Crisis Center di Indonesia, dan donasi Rp. 5.000 untuk organisasi donor darah "Blood For Life Indonesia". Pemesanan CD bisa melalui: @simponii / simponi10@gmail.com
Peluk cium kami untuk semua korban kekerasan seksual, semua survivor & semua pendamping korban dimanapun berada. Salam, SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi). Kontak: M. Berkah Gamulya (081287338314, @simponii, simponi10@gmail.com)
Lirik: Sister In Danger
My old sister is in danger/My young sister is in danger
My aunty is in danger/My mother is in danger
Don’t teach how to dress*/Teach your brain about humanity
My family is in danger/Your family is in danger
My friends are in danger/You are all in danger
Don’t rule how to walk/Watering your heart with kindness
Don’t you blame the victims/maybe you will be the next
Let’s question the law/Where has justice gone
Show respect, empathy/Live in solidarity
Improve our attitude/Justice from the mind**
Song: Rendy Ahmad, Rama Prayudha, Andru Steven
Lyric: M. Berkah Gamulya
*Quote from feminist poster
**Quote by Pramoedya Ananta Toer, Indonesian author.
SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi) menjadi juara 2 di kompetisi internasional musik anti-korupsi di Belgia/Brasil, 2 September 2012 & mendapatkan rekor MURI untuk penyuluhan global warming di 82 sekolah selama 82 hari nonstop, Januari 2011
Dengarkan lagu "Sister In Danger" disini: http://www.reverbnation.com/rendyahmadsimponi
Sister In Danger, One Billion Rising, V-Day, Hari Valentine & Gerakan Global Menolak Kekerasan Terhadap Perempuan
Thursday, February 14, 2013
Posted by SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi) at 8:42 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment