Bung Hatta Tour: Diskusi Musikal Anti-Korupsi 11 Kota

Saturday, December 20, 2014



Perkumpulan BHACA (Bung Hatta Anti-Corruption Award) adalah komunitas yang sadar mengenai bahaya-bahaya korupsi bagi kelangsungan hidup berrnasyarakat dan berbangsa. BHACA mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam memberikan dorongan (encouragement), pemberdayaan (empowerment) dan perlindungan (protection) bagi mereka yang telah berjuang melawan praktek-praktek korupsi dan mengupayakan perubahan itu. Sejak tahun 2003, para penerima award ini antara lain: Erry Riyana Hardjapamekas, Saldi Isra, Amien Sunaryadi, Sri Mulyani Indrawati, Busyro Muqoddas, Herry Zudianto, Nur Pamudji, Basuki Tjahaja Purnama, Joko Widodo.

Memperingati 11 tahun Hari Anti-Korupsi Internasional pada 9 Desember 2014, BHACA menyelenggarakan “Bung Hatta Tour: Diskusi Musikal Anti-Korupsi” di 11 universitas, di 11 kota di Pulau Jawa. Tujuan kegiatan ini untuk menyebarkan informasi tentang usaha pemberantasan korupsi di Indonesia, memperluas gerakan anti-korupsi kepada generasi muda dan sosialisasi penjaringan calon penerima BHACA, dengan metode populer. Ini menjadi bagian dari kerja-kerja pencegahan korupsi yang tidak kalah penting dengan kerja-kerja penindakan hukum.

Bung Hatta Tour yang berlangsung pada 1 s/d 30 Desember 2014 ini diselenggarakan BHACA bekerjasama dengan PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan band Simponi (juara 2 kompetisi internasional musik anti-korupsi Fair Play 2012 di Belgia/Brazil dan juara 1 kompetisi internasional Sounds of Freedom 2014 di Inggris).

Berikut jadwal dan pembicara Bung Hatta Tour: Diskusi Musikal Anti-Korupsi:

1. Telkom University, Bandung (1 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Aula FKB, Gedung A lantai 4). Pembicara:
• Nur Pamudji (Penerima BHACA 2013, Direktur Utama PT. PLN)
• Dedie A. Rachim (Direktur Dikyanmas KPK)
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)
• Sely Martini (Badan Pekerja ICW)

2. Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang (2 Desember 2014, jam 11.00-14.00 wib di Function Hall, Gedung A lantai 1). Pembicara:
• Erry Riyana Hardjapamekas (Penerima BHACA 2003, mantan Wakil Ketua KPK)
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)

3. Universitas Indonesia, Depok (4 Desember 2014, jam 16.00-18.00 wib di Auditorium Gedung Komunikasi FISIP). Pembicara:
• Giri Suprapdiono (Direktur Gratifikasi KPK)
• Natalia Soebagjo (Ketua Pengurus Harian BHACA)

4. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (17 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Convention Hall lantai 2). Pembicara:
• Busyro Muqoddas (Penerima BHACA 2008, mantan Pimpinan KPK)
• Teten Masduki (Pendiri BHACA, anggota Tim Anti-Mafia Migas)

5. Universitas Diponegoro, Semarang (18 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Aula Teknik Sipil). Pembicara:
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)
• Sely Martini (Badan Pekerja ICW)

6. Universitas Sebelas Maret – UNS, Solo (19 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Pembicara:
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)
• Sely Martini (Badan Pekerja ICW)

7. Universitas Brawijaya, Malang (22 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Gedung Student Center). Pembicara:
• Johan Budi (Deputi Pencegahan KPK)
• Natalia Soebagjo (Ketua Pengurus Harian BHACA)

8. STAIN Jember, Jember (24 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Ruang Auditorium). Pembicara:
• Saldi Isra (Penerima BHACA 2004, Guru Besar Hukum Tata Negara Univ. Andalas, Padang)
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)

9. Universitas Gresik, Gresik (29 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib, Gedung Pramuka Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Gresik). Pembicara:
• Betti Alisjahbana (Ketua Dewan Juri BHACA, Komisaris Garuda Indonesia)
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)
• Dadang Trisasongko (Sekjen Transparansi Internasional Indonesia)

10. Universitas Airlangga, Surabaya (30 Desember 2014, jam 13.00-16.00 wib di Aula Garuda Mukti, Gedung Rektorat lantai 5). Pembicara:
• M. Berkah Gamulya (Direktur Eksekutif BHACA)
• Dadang Trisasongko (Sekjen Transparansi Internasional Indonesia)

11. Universitas Tarumanegara, Jakarta (Januari 2015, jam 13.00-15.00 wib di FIKOM). Pembicara:
• Basuki Tjahaja Purnama (Penerima BHACA 2013, Gubernur DKI Jakarta) (dalam konfirmasi)

Kontak:
M. Berkah Gamulya
Direktur Eksekutif BHACA, playing-manager Simponi
081287338314
Read More..

Juara Satu! Sister in Danger Pemenang Sounds of Freedom di London

Monday, October 13, 2014

Dengan ucapan syukur dan rasa senang hati, kami umumkan bahwa lagu SIMPONI berjudul 'Sister in Danger' menjadi pemenang Kompetisi Internasional 'Sounds of Freedom' yang diselenggarakan oleh organisasi One Law for All di London, Inggris. Kemenangan ini diberitahukan lewat email kepada kami dan diumumkan secara resmi di International Conference on the Religious-Right, Secularism and Civil Rights, 12 Oktober 2014 di the Tower Hotel, London, Inggris.

Kemenangan ini kami dedikasikan untuk seluruh korban & penyintas kekerasan seksual di Indonesia & dunia, juga untuk semua aktivis yang bergerak di isu keadilan gender. Terima kasih kami ucapkan kepada keluarga, teman, fans & organisasi-organisasi yang selama ini mendukung & bekerjasama dengan kami. Alhamdulillah, kemenangan ini adalah kemenangan kita bersama. Tak lupa terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan beberapa individu yang telah memberikan donasi Rp. 50 juta ++ untuk keberangkatan kami ke London, yang masih tertunda karena urusan visa.

Email penyelenggara pada 9 Oktober 2014:

Hi Mulya,

As Maryam mentioned, we assume that you won't be able to make it to the conference at this time. I'm sorry as well. (tentang visa SIMPONI yang belum diberikan oleh Kedubes Inggris sampai dengan hari ini)

In the meantime I would like to let you know that you are the winner of the competition! Congratulations!

Please keep this a secret until we announce it on Saturday night!! On the Saturday we will announce the finalists and yourselves as the winners and play the song.

As I mentioned in previous emails, we would also like to play a short recorded video message from you about why you wrote the song and why you felt it was the right song for the competition. We would need this video by tomorrow. If you don't have time to do this, a few sentences that I can read out at the conference will suffice.

Can I also have the names of the band members and a biography of the band. I also urgently need those quotes from you for the press release.

Thank you so much for your time and your entry.
Congratulations

Shelley Segal 
Sounds of Freedom Coordinator
(purple_shellz@hotmail.com)

Siaran pers lengkap dari One Law for All akan menyusul.

Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, penilaian atas 'Sister in Danger' bukan hanya pada lirik dan lagunya, tapi juga pada tindaklanjutnya, yaitu tur diskusi musikal ke puluhan sekolah dan universitas di Sumatera, Jawa dan Bali yang kami lakukan bersama Komnas Perempuan dan mitra sejak tahun 2013. Diskusi musikal menyampaikan fakta, mengajak remaja laki-laki merubah prilaku yang merendahkan perempuan, dan mendorong remaja perempuan untuk berani menolak perlakuan semena-mena dan agar mengetahui hak-haknya.

Semoga dengan kemenangan lagu Sister in Danger ini perjuangan stop #SisterInDanger #KidsInDanger akan semakin kuat, dan semua aktivis, penyintas dan korban selalu diberikan kekuatan dan kesehatan dalam berjuang menuntut keadilan.

(Foto: Sister in Danger Tour 2014 di 16 sekolah/universitas, 12 kota di Banten-Sumatera, 3-30 Mei 2014)

Jakarta, 13 Oktober 2014

Sampai menang nanti,

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) @simponii
- M. Berkah Gamulya (playing-manager, Direktur Eksekutif BHACA) 081287338314
- Rendy Ahmad (vokal, gitar, aktor film Garuda 19, Sang Pemimpi, dll)
- Rama Prayudha (bass)
- Bayu Agni (lead guitar)
- Teuku Khaiqal (drum, aktor film Garuda 19)
- Sakti Sanjaya (vokal, gitar)

Prestasi lain: Lagu 'Vonis' juara 2 di Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2012 (Belgia/Brazil), wakil Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), juri & ambassador Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2014 (Belgia/Tunisia). Sukses diskusi musikal dengan 22.088 pelajar/mahasiswa/santri di 200 sekolah/kampus/pesantren di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bersama KPK, Komnas Perempuan, ICW, TI Indonesia, YAPHI, Mongabay Indonesia, The Body Shop Indonesia, HiLo Nutrifood, Perempuan Mahardhika, dll.

Video klip Sister in Danger #1: http://t.co/HRFmDvUBm4 (Sutradara: Rizqi R. @mosmart)
Video klip Sister in Danger #2: http://t.co/avhcd0CVFs (Sutradara: Dhyta Caturani @purplerebel)
Video 'Sister in Danger Jawa-Bali Tour 2013' by @GIECinema : http://t.co/R9hfxE5BUs
Dengar lagu gratis: https://soundcloud.com/simponii/tracks
facebook: SIMPONI dan Bung Hatta Award
twitter: @simponii dan @BungHattaAward
email: simponi10@gmail.com
youtube channel: simponiID
blog: www.simponi10.blogspot.com
web: www.bunghattaaward.com

Read More..

Sister in Danger jadi Finalis di London. Terima kasih untuk donasi Pak Ahok!

Thursday, September 18, 2014

Dengan bangga dan senang hati, kami umumkan bahwa lagu kami 'Sister in Danger' terpilih sebagai finalis dalam Kompetisi Internasional 'Sounds of Freedom' yang diselenggarakan oleh organisasi One Law for All di London, Inggris. Maka dari itu, kami diundang untuk tampil dalam grand final, sekaligus menjadi peserta di International Conference on the Religious-Right, Secularism and Civil Rights, pada 11-12 Oktober 2014 di the Tower Hotel, London, Inggris. Selamat untuk kita semua!

Penilaian atas 'Sister in Danger' bukan hanya pada lirik dan lagunya, tapi juga pada tindaklanjutnya, yaitu tur diskusi musikal ke puluhan sekolah dan universitas di Sumatera, Jawa dan Bali yang kami lakukan bersama Komnas Perempuan dan mitra sejak tahun 2013. Diskusi musikal menyampaikan fakta, mengajak remaja laki-laki merubah prilaku yang merendahkan perempuan, dan mendorong remaja perempuan untuk berani menolak perlakuan semena-mena dan agar mengetahui hak-haknya.


Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan kawan-kawan kami (banyak organisasi dan individu) yang selalu mendukung kami selama ini. Juga kepada siapapun yang selalu ambil bagian dalam kegiatan pendidikan dan kampanye stop kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia dan dunia. Semoga perjuangan stop #SisterInDanger #KidsInDanger akan semakin kuat dengan prestasi lagu ini di pentas internasional. Semoga semua aktivis, penyintas dan korban selalu diberikan kekuatan dan kesehatan dalam berjuang menuntut keadilan.

Karena penyelenggara tidak membiayai perjalanan kami ke London, maka kami mengundang kawan-kawan semua untuk memberikan donasi untuk biaya perjalanan kami ke London. Bentuk kompensasi dari donasi bisa kita bicarakan di forum yang lain. Donasi dapat ditransfer ke rekening Bank Mandiri no. 129.000.55755.80 a/n Muhammad Berkah Gamulya (mohon konfirmasi ke 081287338314 setelah transfer).

Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wagub DKI Jakarta, yang sudah memberikan donasi Rp. 50 juta kepada kami. Dana ini ditransfer Pak Ahok 6 hari lalu, 18 September 2014. Jadi saat ini kekurangan biaya menjadi Rp. 40 juta, dari biaya total tiket pesawat dan visa untuk 6 personil SIMPONI sebesar Rp. 90 juta. (Semoga Kedubes Inggris memberikan kami visa, amin!)

(foto 2013)

Jakarta, 24 September 2014

Sampai menang nanti,

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) @simponii
- M. Berkah Gamulya (playing-manager, Direktur Eksekutif BHACA) 081287338314
- Rendy Ahmad (vokal, gitar, aktor film Garuda 19, Sang Pemimpi, dll)
- Rama Prayudha (bass)
- Bayu Agni (lead guitar)
- Teuku Khaiqal (drum, aktor film Garuda 19)
- Sakti Sanjaya (vokal, gitar)

Prestasi lain: Lagu 'Vonis' juara 2 di Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2012 (Belgia/Brazil), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), wakil Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), juri & ambassador Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2014 (Belgia/Tunisia). Sukses diskusi musikal dengan 22.088 pelajar/mahasiswa/santri di 200 sekolah/kampus/pesantren di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014) bersama KPK, Komnas Perempuan, ICW, TI Indonesia, YAPHI, Mongabay Indonesia, The Body Shop Indonesia, HiLo Nutrifood, Perempuan Mahardhika, dll.

Video klip Sister in Danger #1: http://t.co/HRFmDvUBm4 (Sutradara: Rizqi R. @mosmart)
Video klip Sister in Danger #2: http://t.co/avhcd0CVFs (Sutradara: Dhyta Caturani @purplerebel)
Video 'Sister in Danger Jawa-Bali Tour 2013' by @GIECinema : http://t.co/R9hfxE5BUs
Dengar lagu gratis: https://soundcloud.com/simponii/tracks
facebook: SIMPONI dan Bung Hatta Award
twitter: @simponii dan @BungHattaAward
email: simponi10@gmail.com
youtube channel: simponiID
blog: www.simponi10.blogspot.com
web: www.bunghattaaward.com

(foto 2013)
Read More..

Ayo ikut Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2014 (Belgia/Tunisia)

Sunday, July 20, 2014


Halo kawan2 musisi yang peduli dengan gerakan sosial,

Ayo ikut Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2014 (Belgia/Tunisia). Gratis loh..
Kami menjadi salah satu juri #bangga :)

FAIR PLAY adalah kompetisi musik global dengan tema anti-korupsi untuk band atau solois di seluruh dunia, yang diselenggarakan oleh JMI (Jeunesses Musicales International) Foundation, World Bank Institute dan the Global Youth Anti-Corruption Youth Network.

Band/solois yang menjadi juara FAIR PLAY 2014 akan mendapatkan hadiah perjalanan gratis ke Tunisia untuk konser dan berpartisipasi di acara 16th IACC (International Anti-Corruption Conference) pada 21-24 Oktober 2014. FAIR PLAY berpusat di Belgia, dan tahun ini adalah edisi yang ke-4.

Ini syarat & info lengkapnya:
1. Peserta adalah band atau artis solo yang anggotanya berumur antara 18-35 tahun (negara manapun).
2. Video musik yang sudah ikut di edisi sebelumnya, tidak boleh ikut lagi.
3. Band/solois yang sudah ikut di edisi sebelumnya, boleh mendaftarkan video musiknya yang lain.
4. Band/solois hanya boleh mendaftarkan 1 lagu/video musik.
5. Lagu harus asli, bukan lagu cover.
6. Lagu harus dalam bentuk video (video klip/musik, video konser live), tidak boleh slideshow foto.
7. Lagu/video harus bertema anti-korupsi, baik di lingkungan sekitar, negara sendiri atau dunia.
8. Video hanya dari 1 lagu, bukan kompilasi banyak lagu.
9. Lirik lagu boleh dalam bahasa Indonesia, Inggris, atau apapun. Asalkan dimasukkan juga terjemahan bahasa Inggris-nya saat pendaftaran (tidak harus dimasukkan ke video musik).
10. Video didaftarkan ke website: www.anticorruptionmusic.org ('register/sign in' + 'submit your video')
11. Kompetisi ini gratis, tidak ada biaya pendaftaran atau biaya lainnya.
12. Pendaftaran ditutup 1 Desember 2014.
13. Pemenang akan dihubungi oleh panitia pusat Fair Play di Belgia lewat telepon dan email.
14. Pertanyaan lebih lanjut silakan email ke: info@anticorruptionmusic.org
15. Pengumuman FAIR PLAY 2014: http://t.co/JpMCqt5DX7

DEWAN JURI INTERNASIONAL

Semua lagu/video yang masuk akan dinilai dari semua aspek (lirik, musikalitas, pesan anti-korupsi, kemampuan tampil live, dll) oleh dewan juri dari 7 negara: SIMPONI (Indonesia), Badiaa Bouhrizi/ Neyssatou (Tunisia), ChocQuibTown (Kolombia), D-Kazman of Dubmarine (Australia), Dubioza Kolektiv (Bosnia Herzegovina), Harrison Stafford of Groundation (Amerika Serikat), dan Simphiwe Dana (Afrika Selatan). Coba tonton video promo dari kami semua, di bawah ini:


Kenapa kami, SIMPONI, bisa menjadi juri tahun ini? Lagu dan video musik 'Vonis' inilah penyebabnya :)



Kami menjadi juara 2 dalam Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi FAIR PLAY 2012 (Belgia/Brazil) lewat lagu kami berjudul 'Vonis' diatas. Kami mengalahkan 75 video musik dari 35 negara lainnya. Lagunya kami ciptakan sendiri, sedangkan video musiknya dibikin oleh Dandhy D. Laksono dari WatchdoC. Sebagai pemenang, SIMPONI bersama Youssra El Hawary (Mesir, juara 1) dan S3 (Kongo, juara 3) diterbangkan ke Brasilia, Brazil, untuk bergabung dengan ribuan aktivis anti-korupsi seluruh dunia sebagai peserta Forum Voice Against Corruption ke-3 (5-6 November 2012) dan International Anti-Corruption Conference ke-15 (7-10 November 2012).

Kami konser 2 kali di ibukota Brazil, Brasilia, pada 6 November 2012 di Orla Clube de Engenharia, di pinggir Danau Paranoa, dan pada 10 November 2012 di Ulysses Guimarães Convention Center (CCUG).

Video2 konser kami di Brasilia bisa kamu tonton disini & foto2 bisa dilihat disini. Pengalaman yang luar biasa seru, tak terlupakan!

Siaran pers resmi FAIR PLAY 2012:
1. http://www.anticorruptionmusic.org/?news/fair_play_2012_winners
2. http://www.anticorruptionmusic.org/?news/fair_play_in_brazil

So, ditunggu lagu & video kamu, sob!

Sampai menang nanti,

M. Berkah Gamulya
Playing-manager SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi)
Direktur Eksekutif BHACA (Bung Hatta Anti-Corrupiton Award)


twitter: @simponii
facebook: SIMPONI dan Bung Hatta Award
soundcloud: simponii
youtube channel: simponiID
blog: www.simponi10.blogspot.com
email: simponi10@gmail.com

Read More..

Jokowi




Awalnya, kami ingin golput pada Pilpres 2014 ini. Karena kesal mengetahui di jajaran tim sukses kedua calon presiden terdapat para mantan petinggi militer yang terlibat dalam pelanggaran HAM di masa lalu.

Namun setelah menimbang masak-masak bahwa demokrasi kita sangat terancam jika capres nomor 1 yang terpilih, maka sebulan sebelum hari pencoblosan, kami memutuskan mendukung capres nomor 2: Jokowi. Dia tidak sempurna, apalagi tim sukses/partai-partai pendukungnya, tapi setidaknya dia secara pribadi tidak bermasalah dalam kasus HAM, korupsi, dan lainnya. Demokrasi lebih terjamin oleh Jokowi.

Keputusan mendukung Jokowi ini didukung dan ditentang juga oleh orang/fans kami. Mereka menyampaikannya di akun twitter dan facebook kami. Kepada yang menentang, kami sampaikan bahwa salah besar kalau anggap musisi/aktor/seniman tidak boleh berpolitik. Justru "dosen" sosial politik kami itu Iwan Fals & Slank, hehe.. Bacalah kutipan sajak dari penyair besar kita, almarhum WS. Rendra: "Apalah artinya kesenian bila jauh dari derita lingkungan."

Demokrasi, HAM, korupsi, toleransi, ekologi, kekerasan terhadap perempuan & anak, dll itu adalah masalah2 yang terjadi di sekitar kita, yang dimaksud oleh WS Rendra dengan "lingkungan". Justru seniman sangat peka dengan persoalan begini. Selain soal cinta dan galau tentunya, hehe.. Masalah2 itulah yang menjadi lirik dari lagu2 kami, yang menjadi tema tur diskusi musikal kami selama ini.

Lalu kami bedah Visi, Misi & Program kedua capres, terutama yang terkait dengan isu kekerasan terhadap perempuan "Sister in Danger" yang menjadi kepedulian kami 1,5 tahun terakhir. Dan kami semakin yakin dengan pilihan kami karena mendapatkan ini:

 
Pilpres 2014 ini adalah sejarah yang luar biasa. Sejak Pemilu 1955, sepertinya baru di 2014 ini rakyat terlibat dengan sukarela. Ratusan seniman (musik, film, design, dll) terkenal terlibat tanpa dibayar. Ribuan relawan (di desa, di kota, di depan komputer, dan dimanapun) juga terlibat tanpa dibayar. (Ini ngomongin yang benar2 relawan ya, bukan agency yang memang disewa sebagai profesional) (Di zaman Orde Baru Suharto, rakyat & seniman juga ada yg terlibat, tapi dipaksa atau dibayar)

Yang juga luar biasa adalah melihat teknologi informatika (internet, sosmed, dll) digunakan dengan sangat maksimal oleh berbagai pihak untuk satu isu yang sama: Pilpres. Baik dalam kampanye, maupun dalam penghitungan suara. Pilpres ini sangat abad 21, sangat hi-tech, hehe. Mayoritas relawan + pengguna TI ini adalah anak muda, Dan untuk para relawan semua, kami sudah siapkan sebuah lagu "Relawan 2.0" yang akan masuk di album ke-3 kami tahun depan.

Kami senang bisa terlibat dalam sejarah ini. Baik sebagai relawan yang mengkampanyekan Jokowi, sebagai musisi yang manggung di kampanye2 Jokowi, juga sebagai pengguna sosmed yang gencar mempromosikan Jokowi seminggu terakhir sebelum pencoblosan. Walaupun apa yang kami lakukan sangatlah kecil jika dibandingkan dengan seniman2 atau relawan2 yang lain, tapi kami senang sudah ikut terlibat.

Hari ini, 2 hari menjelang pengumuman KPU, data menunjukkan kalau Jokowi unggul hampir 7%, atau sekitar 8 juta suara. Tidak jauh beda dengan hasil quick count di hari pencoblosan kemarin. Jokowi sudah bisa dipastikan menjadi Presiden Indonesia ke-7. Walaupun capres no. 1 dan para pendukungnya belum mengakui kekalahan.


Ok, Jokowi presiden baru. Kami tetap menjadi musisi-aktivis sebagaimana di awal, yang akan selalu memberi kritik lewat lagu, lirik, video, demo, petisi, dll. Protes pertama kami kepada Jokowi bisa diprediksi: kalau beliau memilih orang2 bermasalah menjadi menteri di kabinetnya (kompromi politik dengan parpol pendukung). Semoga tidak terjadi sih...

Generasi muda (apalagi musisi atau seniman lainnya) harus tetap memberi kritik kepada Jokowi, kepada menteri2nya, kepada siapapun, dimanapun, kapanpun, dengan cara apapun. Jokowi & kabinetnya kalau tidak dikritik oleh kita semua, tidak dikawal, tidak diberi masukan, bisa menjadi pemerintahan yang tidak baik. Ingat, kita mendukung Jokowi bukan berarti memberi cek kosong. Kita mau pemerintahan Jokowi segera bekerja menyelesaikan setumpuk masalah rakyat Indonesia, sebagaimana janjinya dalam kampanye.

Kami ingin segera bertemu dengan Menteri Pendidikan-nya Jokowi untuk bahas kurikulum pendidikan yang memasukkan pendidikan seksual/kespro sejak dini, pendidikan kesetaran gender dan keberagaman, sebagaimana tertulis di dokumen visi-misi-program kerjanya. Kami ingin bertemu Menteri Hukum & Kapolri-nya Jokowi untuk bahas bagaimana efektifkan semua UU dan aturan untuk segera hentikan kekerasan terhadap perempuan & anak (fisik & seksual) yang marak terjadi setiap hari. Juga ingin ketemu menteri/pejabat lainnya di soal lingkungan hidup dan korupsi.

Ntahlah ini semua terjadi karena sosok Prabowo yang harus ditentang karena rekam jejak masa lalunya, ntah karena sosok Jokowi yang harus didukung karena bukti kerjanya. Hehe, mungkin fifty-fifty. Sekian dulu deh.

Selamat berpuasa & selamat dengarkan gratis 9 lagu kami disini, sis & bro :) --> https://t.co/1KnB4xUkpp

Sampai menang nanti,

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI)

Twitter: @simponii
Facebook: SIMPONI dan Bung Hatta Award
Read More..

Sister in Danger Tour 2014: Diskusi Musikal Stop Kekerasan Seksual (12 Kota di Banten-Sumatera)

Wednesday, April 30, 2014


Undangan Pers:
Kepada Yth.
Redaksi Media Massa



NDP siswi MTS diculik & diperkosa 10 orang (Limapuluh Kota, Sumbar)
AK 5 tahun disodomi 5 orang (Cilandak, Jaksel)
Siswi 14 tahun diperkosa 6 orang geng motor (Bandung)
4 siswi SD diperkosa guru (Kutai Kertanegara)
Kakak beradik 6 & 7 tahun disodomi kakak kelas di pesantren (Bekasi)

--- beberapa korban kekerasan seksual di bulan April 2014

Band Simponi (Sindikat Musik Penghuni Bumi) dan Komnas Perempuan kembali menggelar tur diskusi musikal stop kekerasan seksual yang diberi nama 'Sister in Danger Tour 2014'. Tur ini adalah bentuk protes kepada negara yang tidak bisa menjamin keamanan warganya; bentuk kecaman kepada penegak hukum yang tidak berpihak kepada korban; dan, salah satu bentuk pendidikan untuk mencegah terjadinya korban dan pelaku kekerasan seksual di masa depan.

Diskusi musikal adalah kombinasi dari musik akustik dengan presentasi dan diskusi interaktif. Selama presentasi dan diskusi berlangsung, @simponii memainkan instrumen dan menyanyikan 8 lagu yang relevan dengan materi yang sedang dibahas. Selain materi tentang fakta korban, bentuk, dampak dan pelaku dari kekerasan seksual, juga dibahas tentang keadilan gender, HAM dan solusi yang bisa dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa dalam menghadapi masalah yang sangat penting ini. Durasi diskusi musikal di setiap sekolah/universitas sekitar 2 jam.

Sister in Danger Tour 2014 akan berlangsung pada 3-30 Mei 2014 di 16 sekolah/universitas yang berada di 12 kota di Banten-Sumatera (Serang, Lampung, Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Rantauprapat, Kota Pinang, Lubukpakam, Medan, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang).

6.243 perempuan jadi korban kekerasan seksual
2.507 remaja jadi korban kekerasan dalam pacaran
817 anak jadi korban kekerasan seksual

--- Catatan Akhir Tahun 2013 Komnas Perempuan & Komnas Anak

Jika jumlah korban dari tahun 2000 sampai dengan 2012 dirata-rata, maka setiap harinya ada 35 perempuan Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual. SETIAP HARI. Jika angka korban setiap hari sebanyak ini, siapa yang menjamin besok lusa bukan anggota keluarga kita sendiri yang menjadi korban selanjutnya??!!

Atas dasar kemarahan, kekhawatiran dan kepedulian atas maraknya kasus kekerasan seksual ini, sejak tahun 2013, Simponi dan Komnas Perempuan beserta banyak organisasi lain mengkampanyekan stop kekerasan seksual lewat diskusi musikal untuk menjangkau kalangan muda, yang menjadi korban dan juga pelaku terbanyak. Pada 'Sister in Danger Tour 2013' lalu, Simponi menjangkau 12 kota di Pulau Jawa & Bali, 23 sekolah/universitas, 2.900 pelajar/mahasiswa (19 Maret–31 Mei 2013).

Kami mengundang kawan-kawan pers untuk meliput diskusi musikal stop kekerasan seksual - Sister in Danger Tour 2014 di 10 kota berikut:

Banten
3 Mei, 13.00: Univ. Serang Raya, Serang

Lampung
5 Mei, 14.00: IAIN Lampung, Bandar Lampung

Bengkulu
7 Mei, 13.00: STIKES Dehasen, Kota Bengkulu
8 Mei, 13.00: IAIN Bengkulu, Kota Bengkulu

Sumatera Barat
10 Mei, 13.00: SMA Pertiwi I, Padang
12 Mei, 13.00: STKIP PGRI, Padang
13 Mei, 13.00: STAIN Bukittinggi

Sumatera Utara
16 Mei, 13.00: SMA PPR, Rantauprapat, Labuhanbatu
17 Mei, 13.00: SMAN 1 Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan
19 Mei, 13.00: MAN Lubukpakam, Deli Serdang
20 Mei, 13.00: STMIK Triguna Dharma, Medan

Aceh
22 Mei, 13.00: Univ. Syiah Kuala, Banda Aceh
23 Mei, 13.00: UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

Riau
26 Mei, 13.00: SMAN 1 Pekanbaru

Sumatera Selatan
28 Mei, 13.00: MAN 2 Palembang
30 Mei, 13.30: SMAN 17 Palembang


Simponi menjadi juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil), meraih Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), diskusi musikal dengan 20.488 pelajar/mahasiswa/santri, 188 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2014).

DONASI

Simponi mengajak masyarakat yang peduli untuk mendukung 'Sister in Danger Tour 2014' ini dengan cara membantu sebagian biaya operasional tur ke 12 kota di Banten-Sumatera ini. Donasi bisa ditransfer ke rekening Bank Mandiri no. 129.000.55755.80 a/n Muhammad Berkah Gamulya (manajer Simponi).

Video dokumenter 7 menit 'Sister in Danger 2013' bisa ditonton di: http://t.co/R9hfxE5BUs , sedangkan foto-fotonya bisa dilihat di: https://t.co/zTjU0MD4OA

Dengarkan lagu-lagu @simponii di: https://t.co/1KnB4xUkpp
Download gratis: http://t.co/wWlcJNEpH0
Video klip & konser di Brazil: http://t.co/Ps6lF4EFlA
Vote lagu 'Sister in Danger' dalam kompetisi internasional di Mesir/Turki: http://t.co/mFl1INfyBz


Personil band Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi):
- Rendy Ahmad (vokal, gitar, pemeran Arai remaja di film Sang Pemimpi)
- Rama Aruman “Etta” (bass, vokal latar)
- Bayu Agni (gitar, fasilitator di Sekolah Demokrasi)
- T. Zulqaini Khaiqal “Ocil” (drum)
- M. Berkah Gamulya (penulis lirik, pemateri, manajer, vokal latar, Direktur Eksekutif Perkumpulan BHACA)

Besar harapan kami agar media massa datang meliput dan memberitakan rangkaian kegiatan ini agar pesan dari kami dan Komnas Perempuan dapat tersebar dengan luas ke seluruh pelosok Indonesia. Penyebaran informasi tentang masalah penting ini adalah bagian dari kampanye untuk mencegah dan menghentikan kejahatan kemanusiaan yang bisa menimpa siapapun, termasuk keluarga kita sendiri.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih.

Jakarta, 30 April 2014

Sampai menang nanti,

M. Berkah Gamulya
081287338314
simponi10@gmail.com
Read More..

‘Terlalu Banyak’ dan ‘perEMPUan’ di Album Baru SIMPONI untuk Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2014

Saturday, March 8, 2014


Kami 5 orang laki-laki penakut. 5 personil band Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) yang takut kalau adik perempuannya, kakak perempuan, bibi, ibu, sepupu perempuan, keluarga perempuan yang lain, dan juga teman perempuan, bisa menjadi korban kekerasan seksual.

6.123 perempuan di Indonesia menjadi korban kekerasan seksual di sepanjang tahun 2013 atau jika di rata-rata 16 perempuan setiap hari menjadi korban (dari total 279.760 kasus kekerasan terhadap perempuan). Ini data dari Catatan Akhir Tahun Komnas Perempuan Tahun 2013 yang disampaikan kemarin, 7 Maret 2014. Jika 16 perempuan setiap hari menjadi korban, siapa yang menjamin bukan keluarga perempuan kami, atau kamu, yang akan jadi korban selanjutnya?

Pelaku kejahatan kemanusiaan ini mayoritas memiliki hubungan darah dengan korban, yaitu ayah, paman, kakek, abang, adik, sepupu dan saudara yang lain. Teman sekolah, teman kantor, tetangga atau orang yang tidak dikenal juga menjadi pelaku. 1 dari 4 (23%) laki-laki di Asia mengaku pernah memperkosa (Laporan PBB 2013). Negara menjadi pelaku lewat peraturan, sikap aparat dan pejabat yang menyalahkan korban, merendahkan martabat perempuan. Ada 342 peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan, soal jam malam, pakaian, dan lain-lain.

Kami memang laki-laki penakut. Tapi kami bukan laki-laki pendiam, mendiamkan fakta tragis kekerasan seksual ini. Tahun 2013 lalu, SIMPONI ciptakan lagu ‘Sister in Danger’, tentang kemarahan dan kesedihan ketika Jyoti (mahasiswi di India) dan RI (siswi kelas 5 SD di Jakarta Timur) menjadi korban perkosaan. Kami lanjutkan dengan Sister in Danger Tour ke 27 sekolah dan universitas di 14 kota di Jawa dan Bali, dimana kami ber-diskusi musikal dengan 3.300 siswa dan mahasiswa tentang masalah kekerasan seksual ini (Maret-Desember 2013). Kami ajak laki-laki agar memperbaiki pikiran, ucapan dan tindakan dan kami dorong perempuan untuk berani menolak pelecehan dan melaporkan kejadian yang menimpanya.

Hari ini 8 Maret 2014, Hari Perempuan Internasional. SIMPONI mempersembahkan 2 lagu baru ‘Terlalu Banyak’ dan ‘perEMPUan’ untuk menjadi bagian dari gerakan nasional dan internasional penghentian kekerasan seksual. Dan 7 lagu baru dengan tema beragam (info di bawah). 9 lagu baru ditambah lagu ‘Sister in Danger’ ada di dalam album kedua kami ini. Album ‘Jejak Langkah Kita’ ini diproduksi dengan cara pendanaan masal (crowdfunding) dimana fans, kawan, sahabat dan beberapa lembaga berpartisipasi. Terima kasih kami ucapkan kepada mereka yang ikut serta dalam crowdfunding ini. Terima kasih juga kepada Andreas Iswinarto (Galeri Lentera Pembebasan) yang lukisan-lukisannya kami gunakan di sampul CD.

Sister in Danger Tour 2014 (diskusi musikal stop kekerasan seksual terhadap perempuan) kerjasama SIMPONI dengan Komnas Perempuan ke 20 sekolah dan universitas di 14 kota di Sumatera, Jawa dan Bali, pada bulan April-Mei nanti akan menjadi tindaklanjut dari peluncuran album baru ini. Berikut 10 lagu di album baru (kedua) @simponii 'Jejak Langkah Kita':

Terlalu Banyak

Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan buas
Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri menjadi mangsa

Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa teladan
Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan telah tenggelam

Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial korban, setiap hari
Semakin banyak, semakin muda / Semakin dekat, semakin suram

Pergaulan bagai perjudian / Sembarang kawan penuh jebakan
Pacar percaya jadi perdaya / Informatika simalakama

Jangan kita biarkan / Keadilan harus ditegakkan

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rama Aruman “Etta”


Lagu ini tentang pelaku kekerasan seksual yang berada sangat dekat dengan korban, pelaku memanfaatkan kekuasaannya (status, umur, pengaruh, jabatan, agama, dll), jumlah korban yang semakin banyak dan semakin muda, terjadi setiap hari. Genre: Rock N’ Roll.

perEMPUan

Cita tak bisa tegak / Tanpa rasa berani
Kita bangun pasak / Dengan perjuangan sejati

Kendaraan tercepat / Adalah imajinasi
Biarkan kami melesat / Untuk kesetaraan yang hakiki

Luka tegarkan jiwa / Hilang dalam senyuman
Duka bangunkan rasa / Satu dalam pelukan

Agar kesedihan / Menjadi masa lampau
Agar keadilan / Melimpah dalam sejarah

(Empu) Bukan objek seksual / (Empu) Subjek keadilan
(Empu)  Kemuliaan, kehormatan  / (Empu) Lahirkan masa depan  

Lirik: M. Berkah Gamulya, Bayu Agni / Lagu: Rama Aruman “Etta”, Bayu Agni


Lagu ini tribute kepada semua perempuan, penyintas, organisasi, laki-laki, transgender, dan siapapun yang tak pernah lelah memperjuangkan hak-hak perempuan, penghentian kekerasan terhadap perempuan dan keadilan gender. Genre: Pop alternatif.

Kisah Cicak Buaya Belum Selesai

Si cicak badannya kecil / Buntut putus tak akan mati
Ditangkaplah para pengutil / Agar negeri bebas korupsi

Si buaya giginya tajam / Badannya besar kulitnya keras
Kasak-kusuk bikin konspirasi / Rekeningnya gendut sekali

Cicak tak takut lawan buaya / Ibu pertiwi jadi taruhannya
Cicak tak gentar diserang buaya / Demi anak cucu kita

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad


Lagu ini bukan hanya soal ‘Cicak vs Buaya’ yang ramai beberapa tahun lalu, tapi soal perlawanan atas usaha-usaha pemberantasan korupsi terus dilakukan para koruptor dan kawan-kawannya, dengan segala cara. Revisi KUHAP dan KUHP oleh DPR saat ini, yang menghilangkan sejumlah wewenang penting KPK, adalah salah satunya. Genre: Blues.

Pesisir dan Laut Milik Kami

Kekayaan kita ada di laut / Kemiskinan kita ada di pesisir
Ikan-ikan mati karena pencemaran / Reklamasi menjadi-jadi, kampung nelayan jadi korban

Rentenir merajalela, anak nelayan tak sekolah
Perahu tak lagi anggun, jembatan beton terus dibangun

Kami akan rebut kembali  / Pesisir, laut, milik kami
Nenek moyang orang pelaut / Semangat kami pantang surut

Jatah solar menguap, dihisap koruptor
Monopoli sektor properti, pantai bukan milik kita lagi

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad, Andru Steven, Paul Simatupang, Rama Aruman “Etta”


Lagu ini tentang ironi kehidupan nelayan dan Indonesia sebagai negara kepulauan/kelautan dengan arah pembangunan yang jauh dari perspektif maritim, juga tentang lingkungan hidup di pesisir yang rusak dan tercemar. Reklamasi Teluk Benoa di Bali dan di banyak daerah lain, juga rencana pembangunan jembatan Selat Sunda, adalah beberapa contohnya. Lagu ini kerjasama SIMPONI dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA). Genre: Country

Fajar Munir, Senja Kamisan

Malam tersenyum dalam misteri / Tuhan selalu dalam dekap
Kamu menawan dalam sederhana / Cintamu luar biasa

Api bumi sepanas semangatmu / Embun pagi sedingin nasehatmu
Lalu akar tumbuh membesar / Kuat dan tak tercabut

Kamisan, menolak lupa / Kamisan, lawan ketakutan
Payung hitam, coba hapus kelam / Payung hitam, untuk keadilan

Perjuangan baru selangkah / Tuk kemuliaan sesama manusia
Mereka panik lalu membunuh / Muntahmu muntahkan amarah

Lirik: Suciwati Munir dan M. Berkah Gamulya / Lagu: Paul Simatupang, Andru Steven, Rama Aruman “Etta”, Rendy Ahmad


Lagu ini tribute kepada Munir dan Aksi Kamisan yang sudah berlangsung selama 7 tahun di depan Istana Negara. Lagu ini juga sangat spesial karena: lirik di bait pertama adalah karya Suciwati Munir, istri dari aktivis HAM, Munir, yang dibunuh di pesawat dalam perjalanan ke Belanda pada 7 September 2004; diciptakan di rumah masa kecil Munir di Batu, Jawa Timur, pada 5-6 Mei 2013; pertama kali dinyanyikan pada peresmian Omah Munir (museum HAM) di Batu, Jawa Timur, pada 8 Desember 2013. Genre: Pop alternatif

Trias Corruptica

ExecuTHIEVES pencuri negeri sipil
Subsidi dicabut, bank-bank di-bail out

LegislaTHIEVES rajin bolos dan plesir
Utak-atik anggaran, minta komisi

JudicaTHIEVES jadi sarang mafia
Jubah hitam, palu ketidakadilan

Jumat keramat untuk kalian / Baris saja dalam antrian
Koruptor harus dimiskinkan / Hey kawan, ini kewajiban!

PancaGILA
1.    Keuangan yang maha esa
2.    Kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab
3.    Permusuhan Indonesia
4.    Kerakyatan yang tidak dipimpin oleh hikmat, tanpa kebijaksanaan, dalam  permusyawaratan perwakilan asal-asalan
5.    Ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Lirik: M. Berkah Gamulya /Lagu: Bayu Agni

Lagu ini tentang korupsi yang beranak-pinak di semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Jatuhnya orde baru ternyata tidak menghilangkan praktek kejahatan ini. lagu ini adalah bentuk dukungan kami kepada KPK dan semua pihak yang terus berjuang untuk pemberantasan korupsi. Lagu ini pertama kali dinyanyikan di depan Ketua KPK dan Ketua DPR di Istora Senayan, 9 Desember 2013, pada Hari Anti-Korupsi Internasional. Genre: Modern rock.

Berebut Surga

Tuhan semesta memberi cintanya / Kepada semua umat manusia
Namun manusia berebut kasihnya / Saling bertarung, tega menghukum

Tuhan ciptakan kita berbeda / Lalu mengapa kita melawan-Nya
Perbedaan jadi anugerah / Jika akal dan hati menangkap ilmu yang telah diberikan-Nya

Maka tiada lagi permusuhan / Dan umat manusia hidup dalam kedamaian sejati / Kemanusiaan lah jiwanya

Minoritas ditindas, mayoritas melindas / Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad


Lagu ini menyoroti kekerasan atas nama agama yang banyak terjadi di Indonesia, beberapa pihak merasa paling benar sendiri, banyak peristiwa kekerasan karena tidak menghormati perbedaan (tentang apapun). Padahal toleransi adalah hal yang dianjurkan dalam banyak agama dan konstitusi. Genre: Balada/slow rock.

Gunung Padang

Pendar purnama pendar jiwa / Mengantarku pada pintu purba
Meniti perjalanan ke masa silam / Mendaki asa kejayaan bangsa

Denting musik indah bebatuan / Semilir angin penuh kesejukan
Gunung Padang adalah perenungan / Tentang rahasia suatu kemegahan

Akan kembali langkahku pada Gunung Padang / Gotong royong untuk sejarah peradaban / Sibak semua mimpi, tunjukkan pada dunia / Disana kutemukan akarnya

Lirik: Dr (Phil) Lily Tjahjandari / Lagu: Rama Aruman “Etta”


Lagu ini adalah penghargaan atas situs-situs prasejarah di Indonesia, yang diteliti dengan tekun oleh peneliti-peneliti dari dalam dan luar negeri. Situs-situs ini menjadi bagian penting dari perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah dan peradaban bangsa. Lirik lagu ini dibikin oleh salah satu anggota Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Genre: Balada/pop.

Sister in Danger

My old sister is in danger / My young sister is in danger
My aunty is in danger / My mother is in danger
Don’t teach how to dress / Teach your brain about humanity

My family is in danger / Your family is in danger
My friends are in danger / You are all in danger
Don’t rule how to walk / Watering your heart with kindness

Don’t you blame the victims / Maybe you’ll be the next
Let’s question the law / Where has justice gone

Show respect, empathy / Live in solidarity
Improve our attitude / Justice from the mind*

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rendy Ahmad, Rama Aruman “Etta”


Lagu tribute kepada korban dan penyintas kekerasan seksual di Indonesia dan dunia. *Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer. 2 video musik lagu ini bisa dilihat di channel youtube: simponiID, dan bisa didownload gratis di reverbnation: simponii. Lagu ini diciptakan tahun lalu, masuk di album pertama SIMPONI ‘Cinta Bumi Manusia’ tahun 2013. Genre: Pop alternatif.

Bilang Saja

Segala yang ada di diriku / Kau hancurkan semua ini
Dengan kata manismu / Hilang percaya aku padamu

Pengorbanan yang telah kuberikan  / Tiada artinya lagi
Semua karena masa lalumu / Apa peduli dirimu
Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk dirimu

Bilang saja bila kau tak lagi cinta / Bilang saja bila kau masih mencintainya
Bilang saja cinta kalau itu dusta / Bilang saja kalau kau tak pernah mencintai aku

Hilang percaya aku padamu / Kau sia-siakan aku
Dengan semua pengorbananku / Apa peduli dirimu
Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk dirimu

Lirik/Lagu: Rendy Ahmad, Angga “Nyok”


Satu-satunya lagu galau, tentang percintaan remaja. Genre: Pop.

CD album baru kami ini kami beri gratis kepada kawan-kawan dan lembaga-lembaga yang ikut crowdfunding, yang namanya kami tulis dan logonya kami pasang di dalam sampul CD. Kepada yang mau beli CD (Rp. 30 ribu belum ongkos kirim), silakan menghubungi Eka Nova Andriani (085770267731) atau Afriani Respati (085718029808).

Sampai menang nanti,

M. Berkah Gamulya (penulis lirik, pemateri, manajer SIMPONI; Direktur Eksekutif Perkumpulan BHACA) 081287338314 @simponii

Rendy Ahmad (vokalis dan gitaris; pemeran Arai remaja di film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi 2: Edensor)

Rama Aruman “Etta” (bassist, vokal latar)

Bayu Agni (gitaris, vokal latar)

T. Zulqaini Khaiqal “Ocil” (drummer)

------------
· Juara II Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi, Fair Play 2012 (Belgia/Brazil)
· Wakil Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum, Korea Selatan (2011, 2012)
· Rekor MURI Rock N’ Green Tour 2011 (diskusi musikal global warming di 82 sekolah, 82 hari nonstop)
· Diskusi musikal dengan 20.188 pelajar/mahasiswa/santri, 185 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2013).
· Diskusi musikal anti-korupsi kerjasama dengan KPK, ICW dan TII; stop kekerasan seksual terhadap perempuan kerjasama dengan Komnas Perempuan, YAPHI, dll; lingkungan hidup kerjasama dengan Mongabay Indonesia, The Body Shop Indonesia & Nutrifood; cinta lagu anak kerjasama dengan Mizan Productions.
Read More..

Kamu Bisa Ikut Mewujudkan 10 Lagu bertema Stop Kekerasan terhadap Perempuan, Toleransi, Anti-Korupsi, dll

Tuesday, January 7, 2014


Sindikat Musik Penghuni Bumi - SIMPONI sedang memproduksi 10 lagu bertema stop kekerasan terhadap perempuan, toleransi, anti-korupsi, HAM, dll. Album kedua Simponi berjudul "Jejak Langkah Kita" ini akan launching pada 8 Maret 2014, Hari Perempuan Internasional.

@simponii band juara II Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi (Belgia/Brazil, 2012), wakil Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum-Korea Selatan (2011, 2012), Rekor MURI Rock N' Green Tour (2011), dan sukses tur diskusi musikal ke 185 sekolah/kampus (total 20.188 peserta) bekerjasama dengan Komnas Perempuan, KPK, ICW, Mongabay Indonesia, YAPHI, Transparency International Indonesia, The Body Shop Indonesia, Nutrifood, dll.

Kami mengajak kamu-kamu semua untuk ikut mewujudkan album ini dengan ikut berpartisipasi dalam crowdfunding (pendanaan massal) dengan paket berikut:

a. Rp. 75 ribu (nama kamu ditulis di CD album & kamu mendapat CD gratis)

b. Rp. 200 ribu (otomatis kamu adopsi 1 terumbu karang di P. Belitong/P. Pramuka/Lombok dgn name tag kamu di dasar laut, nama kamu ditulis di CD album & kamu mendapat CD gratis). Paket ini kerjasama dengan Yayasan Terangi.

c. Rp. 1 juta (logo lembaga kamu dicantumkan di CD album & lembaga mendapat CD gratis)

Partisipasi kamu dalam mewujudkan album dengan crowdfunding ini berarti kamu juga adalah pemilik dari album ini. Album ini akan menjadi album kita bersama, dan artinya kamu ikut berperan dalam perjuangan kemanusiaan lewat media kesenian, salah satunya usaha menghentikan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia yang jumlahnya sangat tinggi sekali (35 perempuan menjadi korban setiap hari. Siapa yang menjamin bukan keluarga kita sendiri yang jadi korban selanjutnya?). 
Metode crowdfunding ini sudah sukses dilakukan oleh beberapa band Indonesia dan luar negeri.

Jika ingin berpartisipasi, kamu bisa transfer dana sesuai paket diatas ke rekening Bank Mandiri 129.000.55755.80 a/n Muhammad Berkah Gamulya, lalu email scan bukti transfer ke email: simponi10@gmail.com disertakan nama orang (atau logo lembaga) yang mau ditulis di lembar cover CD (atau name tag terumbu karang) dan alamat lengkap untuk pengiriman CD.

Daftar lagu di album "Jejak Langkah Kita":
1. perEMPUan
2. Terlalu Banyak Korban
3. Sister in Danger
4. Trias Corruptica (pertama kali dinyanyikan di depan Ketua KPK & Ketua DPR di Istora Senayan, 9 Desember 2013, Hari Anti-Korupsi Internasional)
5. Fajar Munir, Senja Kamisan (sebagian lirik ditulis oleh Suciwati Munir. Lagu ini diciptakan di rumah masa kecil Munir di Batu, Jawa Timur, pada bulan Mei 2013)
6. Pesisir & Laut Milik Kami (kerjasama dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan/KIARA)
7. Berebut Surga
8. Kisah Cicak Buaya Belum Selesai
9. Gunung Padang
10. Bilang Saja

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi M. Berkah Gamulya (manager/pemateri Simponi) di nomor hp 081287338314 atau email: simponi10@gmail.com

Download gratis 4 lagu di album pertama Simponi: http://t.co/wWlcJNEpH0
Twitter: https://twitter.com/simponii
Facebook: http://t.co/EG7OdMH6Fh
Video musik & video lain: http://t.co/Ps6lF4EFlA
Read More..
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More